Halaman

Kamis, 14 Januari 2021

Segudang Prestasi di Bidang Literasi, Anggi Farhan Tetap Mengedepankan Akademik

Tokoh

Bandar Lampung - publiklampung.com -- Mencintai dunia literasi mengantarkan Anggi Farhan Saputra bukan hanya sebagai penulis berbakat, melainkan juga memberikan inspirasi bagi para penulis muda di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung. 

Sudah ada 5 karya yang telah ia rilis di usia nya yang masih terbilang muda, yaitu 17 tahun. Buku-buku hasil karya tangan Anggi yang telah terbit yaitu

Janji Latif (2019) (Fiksi-Novel)

Titik Inspirasi Sastra (2019) (Non-Fiksi)

Sebuah Buku yang Mengajarkan Sikap Santuy (2019) (Non Fiksi)

Satu Rasa Sejuta Seni (2019) Puisi

Semesta Selalu Punya Cara (2020) (Fiksi-Novel)

Tak hanya itu, Laki-laki kelahiran Lampung Tengah yang saat ini masih mengenyam pendidikan di SMK Al-Huda Jati Agung, Lampung Selatan, ini berhasil membanggakan nama Lampung atas beberapa prestasi yang dihasilkan, salah satunya Dia berhasil menjadi Founder didalam Komunitas Penulis Muda Lampung yang saat ini sudah memiliki 300 lebih anggota yang tersebar di 13 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Lampung.

Tokoh

”Saya pernah juara 2 Lomba Menulis essay oleh Olimpiade PPKN 2020 Di Unila, Pernah menjadi terbaik 3 Lomba puisi oleh Anliteras Group, Menjadi bagian dari Indonesia Innovative Writers 2020/2021, Mewakili Provinsi Lampung dan terpilih menjadi 15 penulis terbaik muda sehingga menyingkirkan 2,655 peserta pada ajang tersebut. Dari semua itu semua, saya mendapatkan gelar C.PI (Certified Penulis Indonesia),” Ujarnya, Jumat, (15/1). 

Anggi mengungkapkan bahwa sejak kecil ia telah hobi menulis, Tak hanya genre romance, dimana dalam novel tersebut Anggi menyematkan kisah-kisah kekeluargaan dan sebagian dari kisah tersebut diambil dari kisah nyata atau pengalaman pribadi.

“Untuk genre, gak cukup kalau hanya satu genre aja, gak selalu romance, dimasukan tentang keluarga, atau kehidupan nya juga. Jadi memang sebagian dari buku saya, khususnya buku pertama saya (Janji Latif) itu sebagian dari kehidupan pribadi dan sebagiannya lagi hasil imajinasi/karangan, karena aku pribadi adalah tipe yang membaca karakter, jadi sebelum akhirnya membuat cerita aku membaca lingkungan sekitar terlebih dahulu agar cerita bisa masuk ke alur,” Pungkasnya.

Tokoh

Walaupun begitu, Anggi tidak menyingkirkan dunia pendidikannya. Ia tetap melaksanakan pendidikan nya dengan baik, dan tetap memprioritaskan pendidikan, karena menurutnya antara akademik dengan non-akademik harus seimbang.

“Aku harus bisa membagi waktu secara baik antara akademik dan non-akademik harus seimbang. Lagipula, kalau lagi ada tugas sekolah misalnya, itu saya selesaikan dulu semuanya. Jika sudah, baru saya mulai lanjutkan menulis,” Lanjutnya.

Akibat pandemi covid-19, Anggi mengungkapkan bahwa untuk buku barunya yang berjudul Semesta Selalu Punya Cara saat ini belum masuk di Gramedia Lampung, tetapi beberapa sudah masuk di kawasan Jabodetabek. Akan tetapi untuk yang ada diluar Jabodetabek sudah bisa pesan melalui platform belanja online.

Editor : Ikol Mokoagow
Reporter : Dyah Ayu
Released © publiklampung.com

213x Dibaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa perbedaan HKI dan Paten dalam Penemuan Bidang Teknologi

  Kita mungkin sudah tidak asing dan sering mendengar kata hak cipta dan hak paten. Meskipun sudah familiar dengan paten dan cipta, masih ba...