Halaman

Senin, 18 Januari 2021

Masker Organik Berbahan Alami, Hasil Produksi Dosen Itera.

#bisnispubliklampung

Bandar Lampung - publiklampung.com -- Masker organik adalah masker wajah yang menggunakan 100% bahan alami. Berbeda dengan masker biasa, masker organik tidak menggunakan tambahan bahan kimia. Semua bahannya berasal dari alam sehingga tidak menjadi racun pada tubuh.

Belakangan ini, menggunakan masker organik tengah menarik perhatian masyarakat milenial. Manfaat yang didapatkan hasil menggunakan masker tersebut cukup luar biasa bagi kulit wajah. Hal tersebut mendorong salah satu dosen Fakultas Sains, Program Studi (Prodi) Teknologi Kosmetik, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Tikarahayu Putri, S.Pd.,M.Si untuk memproduksi masker organik tersebut.

#bisnispubliklampung

Bermula dari keinginan Tika yang ingin tetap bisa melakukan perawatan kulit wajah walaupun dalam keadaan menyusui. Awalnya ia melakukan perawatan menggunakan putih telur, beras kencur yang di blender atau masker tomat yang setelahnya disimpan di kulkas, namun masker tersebut tidak akan bertahan lama karena disimpan dalam keadaan berair. Akhirnya Tika berinisiatif untuk mencoba membuat masker yang lebih tahan lama dengan metode pengeringan.

Tika mengungkapkan, keinginannya untuk melakukan pemasaran terhadap produk hasil olahannya muncul disaat ia melihat di media sosial lebih banyak remaja yang tertarik akan produk-produk personal care, termasuk masker kecantikan.

"Saya memantau sosial media, remaja sekarang lagi senang dengan produk personal care dimana bisa memakai masker. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba di pasarkan dan alhamdulillah di terima di costumer saya." Ujarnya, selasa (19/1)

Bisnis yang bermula sejak pertengahan Desember 2020 ini dalam proses pembuatannya Tika mengadukan bahwa terdapat beberapa kendala, diantaranya pada proses pengeringan, dan dalam menentukan perbandingan komposisi campuran. Sehingga proses produksi bisa memakan waktu 2 sampai 3 hari.

"Karena berbahan dasar beras, paling kendalanya di proses pengeringan ketika matahari tidak bersinar terang. Selain itu, dalam menentukan perbandingan komposisi campurannya  sampai ketemu tekstur yang gak mudah hancur ketika maskernya kering. Harus di uji coba berkali-kali perbandingan campurannya, sehingga dalam proses produksi nominalnya memakan waktu hingga 2 sampai 3 hari." Pungkasnya.

Masker produksi yang diproduksi oleh Tikarahayu dipasarkan secara online melalui E-commerce (Shopee), akun Instagram 'Ukhtea.clo' dan melalui WhatsApp.

Masker by Tikarahayu ini dibandrol dengan harga terjangkau. Masker ini memiliki berbagai varian dan manfaat, diantaranya,

• Daun kelor, untuk menyamarkan noda hitam, merawat wajah dari jerawat, komedo, dan bruntusan. Mengecilkan pori pori. Daun kelor memiliki efek antimikroba.

• Coklat, Sebagai sumber nutrisi dan antioksidan, melembabkan kulit, mencerahkan wajah. Coklat memiliki kandungan flavonoid yang cukup tinggi.

• Susu, bermanfaat untuk membersihkan wajah, mencerahkan wajah, mencegah kerutan, dan melembabkan kulit

• Charcoal, Mengangkat minyak di wajah, membersihkan pori-pori sehingga bisa mencegah jerawat dan komedo, dan detoksifikasi kulit.

Namun, Tika juga menyampaikan kepada pemilik kulit wajah yang rentan terkena alergi, harus berhati-hati dalam penggunaannya.

"Nah, mungkin sedikit untuk catatan. Ada beberapa orang yang memiliki riwayat alergi. Itu yang tau dari pihak si penggunanya ya. Karena hanya mereka sendiri yang tau kondisi tubuh mereka alerginya tehadap apa." Ungkapnya

Editor : Ikol Mokoagow
Reporter : Dyah Ayu
Released © publiklampung.com

254x Dibaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa perbedaan HKI dan Paten dalam Penemuan Bidang Teknologi

  Kita mungkin sudah tidak asing dan sering mendengar kata hak cipta dan hak paten. Meskipun sudah familiar dengan paten dan cipta, masih ba...