Halaman

Jumat, 29 Januari 2021

Pelihara Reptil Menjadi Tren dan Hobi Baru Dimasa Pandemi

Bandar Lampung - publiklampung.com -- Hobi memelihara binatang reptil saat ini telah menjadi sebuah tren baru di masyarakat kota.

Banyak yang menganggap bahwa bersahabat dengan binatang adalah sesuatu hal yang sangat menyulitkan dan menakutkan. Terlebih, jika binatang tersebut adalah dari kalangan reptil seperti ular, biawak, kura-kura dan sebagainya. Namun, perkembangan tren saat ini telah membuat anggapan bahwa reptil yang mulanya menakutkan menjadi hal yang justru menarik perhatian.

Mulanya tren reptil sebagai peliharaan hanya berkembang di kalangan penghobi saja. Namun, semenjak masa pandemi covid-19 ini, perkembangan peminat reptil meningkat pesat. Hal ini dapat terlihat dari munculnya berbagai akun pencinta reptil di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya, Dimas Wahyu pangestu (21), adalah salah satu pencipta reptil yang bertempat tinggal di kota Bandarlampung.

Mencintai reptil sejak duduk dibangku kelas tiga tingkat Sekolah Dasar, Dimas memulai hobinya dengan memelihara reptil jenis kadal kebun seperti bunglon Surai, kadal langit ular kadut dan lainnya.

"Saya dulu sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta MMA 4 Sukabumi, jadi setelah pulang sekolah biasanya dulu saya dan teman-teman mencari kadal dan ular kadut untuk dimainkan dan dipelihara," Ujarnya, Sabtu (30/1)

Hingga sampai saat ini, jenis reptil yang berhasil dipelihara oleh Dimas diantaranya, kura kura Brazil, kura-kura pipi putih, ular terbang, ular pucuk, pipe snake, kobra Jawa, kobra Sumatra, ular cincin emas, phyton curtus, phyton reticulatus, ular jali, ular kadut bakau, iguana, dan ular tali picis.

Didalam wawancaranya, Dimas mengaku pernah mendapatkan beberapa kendala dalam memelihara reptil berjenis ular.

"Ketika ular tersebut setres, ular akan menjadi galak, dan ketika ular setres juga bisa menyebabkan ular mogok makan hingga dapat menyebabkan kematian, lalu ada beberapa jenis ular yang apabila ular tersebut setres dapat membunuh dirinya sendiri," Ungkapnya

Tren yang dimiliki oleh reptil ini tentunya semakin menarik minat masyarakat untuk mulai mengadopsi reptil sebagai hewan peliharaan. Untuk kalangan pemula ini, Dimas pun tak lupa memberikan tips-tipsnya.

"Cara perawatan untuk ular ini gampang gampang susah, awalnya harus tentukan dulu jenis ular yang mau dipelihara. Kemudian setting kandang sesuai dengan ular yang ingin dipelihara, karena ular itu ada banyak jenisnya, misalnya ada ular alboreal, Ular alboreal itu ular yang menghabiskan waktunya di atas pohon membutuhkan kandang yang agak tinggi nah, ada juga ular yang aquatic jadi ular Aquatic ular yang hidupnya di air jadi buat lah settingan kandang sesuai dengan habitatnya," Ujarnya.

"Selain itu, kebersihan kandang, pemberian makan, pemberian minum. Memandikan ular, dan menjemur ular. Karna reptil kan hewan berdarah dingin yang gak bisa menghasilkan panas menggunakan tubuhnya sendiri. Jadi untuk melancarkan metabolisme agar lancar dan tidak terganggu, kira perlu menjemur ular diwaktu pagi antara jam 9 sampai dengan jam 11 waktu penjemuran sendri tergantung dari jenis ular apa yang akan kita dijemur biasanya saya menjemur ular 10 sampai 15 menit," tandasnya.

1 komentar:

apa perbedaan HKI dan Paten dalam Penemuan Bidang Teknologi

  Kita mungkin sudah tidak asing dan sering mendengar kata hak cipta dan hak paten. Meskipun sudah familiar dengan paten dan cipta, masih ba...