Halaman

Selasa, 02 Februari 2021

Perpaduan Kain Tapis Menjadi Ciri Khas Gerai Thasya Busana

Bandarlampung - publiklampung.com -- Thasya Busana, merupakan salah satu toko pakaian yang menyediakan berbagai jenis produk busana dan souvenir yang dipadukan oleh kain Tapis yang terletak di jalan Purnawirawan IX Nomor 30, Gunung Terang, Bandarlampung.

Berdiri sejak 2015, Nur Aini atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Umi Nur, selaku Owner Thasya Busana mengatakan jika saat itu bisnis yang dijalani belum serius.

"Saat 2015, masih berupa brand seadanya. Yang dijual itu baju daily, set muslimah syar'i, pokoknya itu masih dalam tahap mencari jati diri," ujarnya, Selasa (02/02)

Lalu, sejak 2016, Umi Nur mencoba sebuah inovasi baru berupa perpaduan busana syar'i menggunakan tapis.

"Mulai 2016, saya melihat banyak orang yang menggunakan kain tapis di acara formal karena tapis menambah kesan mewah di dalamnya. Lalu saya berfikir, bisa tidak ya jika dipadukan dengan syar'i sedangkan tapis dinilai terlalu ramai jika dibuat menjadi gamis. Sehingga saya berinisiatif dan memulai konsep membuat outer dengan tapis, sehingga saat dipadukan dengan gamis tidak terlalu ramai, dan bisa dipakai oleh semua kalangan usia, mulai remaja, dewasa, dan orangtua," ungkapnya

Setelah berjalan dua tahun, pada tahun 2017 akibat banyaknya permintaan pasar, akhirnya Thasya Busana mulai mengeluarkan produk pakaian pria bertema Tapis, dan mulai mengeluarkan beberapa produk aksesories seperti Dompet, Tote bag, goodie bag, gelang, mini clutch, wadah tisu, bucket hat, dan kotak pensil.

Dimasa pandemi covid-19, Umi Nur juga mengatakan bahwa Thasya Busana mengeluarkan produk masker beserta connector masker yang juga merupakan perpaduan antara dasar kain tenun dan tapis. Produksi tersebut membuahkan hasil baik, terbukti dari penjualan masker tapis yang selalu sold out 5.000 pcs perbulan dan memiliki beberapa reseller yang tersebar.

"Semenjak pandemi kita mulai produksi masker dan connector. Karena sekarang sudah masuk era New Normal, beberapa orang sudah aktivitas diluar rumah. Mereka pasti bosan jika memakai masker yang itu-itu aja, akhirnya saya memutuskan untuk memproduksi masker tapis ini agar walaupun memakai masker, kita tetap bisa terlihat modis dan cantik." Pungkasnya

Dalam mempekerjakan karyawan, Umi Nur memiliki visi misi yang mana meskipun di rumah, para pekerja tetap bisa produktif.

"Dalam mempekerjakan karyawan di bidang produksi, saya memiliki konsep dimana mereka ambil bahan baku disini, lalu  kembali kerumahnya masing-masing untuk memproduksi. Sekitar empat hari sekali mereka setor produk jadi ke saya. Sehingga, meskipun di rumah, para perempuan pekerja saya masih bisa berkarya dan berpenghasilan sembari urus anak, suami, dan pekerjaan rumah tangga lainnya," ujarnya

Selain dipasarkan di warehouse-nya, Thasya Busana juga mempromosikan berbagai produknya melalui instagram @Thasya_busana, dan Facebook Tasya Busana. 

Umi Nur juga mengatakan jika dalam produk yang dipasarkan tidak mematok harga yang terlampau mahal. Untuk busana pria dan wanita dibanderol mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1,5 juta, tergantung dari jenis tapis permintaan konsumen. Sementara, untuk produk jenis tas mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Kemudian, berbagai produk masker dibanderol mulai Rp 12 ribu sampai Rp 30 ribu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa perbedaan HKI dan Paten dalam Penemuan Bidang Teknologi

  Kita mungkin sudah tidak asing dan sering mendengar kata hak cipta dan hak paten. Meskipun sudah familiar dengan paten dan cipta, masih ba...