Halaman

Rabu, 03 Februari 2021

Komunitas Odapus Lampung, Terbentuk Untuk Saling Memberikan Semangat.

Bandarlampung - publiklampung.com -- Penyakit lupus atau lupus eritematosus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, hingga otak. Lupus bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh wanita.

Menjadi penyandang lupus bukan hal mudah untuk diterima seseorang. Beragam gejala bisa dirasakan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Merli Susanti salah satunya. Mulai di diagnosis lupus sejak 11 tahun yang lalu, Santi berinisiatif membuka Komunitas Odapus Lampung atas motivasi dr. Firhat Esfandiari, Sp.PD.FINASIM

"Awalnya saya menjadi pasien dr. Firhat Esfandiani, Sp.PD.FINASIM dan bertemu teman-teman yang juga mengidap lupus dari sosial media sejak tahun 2014, itu belum terbentuk komunitas. Kemudian dr. Firhat menyarankan kepada saya untuk mengumpulkan teman-teman odapus lainnya, membentuk sebuah komunitas, dan bersama menyusun rencana kedepannya dengan beliau," ujarnya, Kamis (4/2)

Komunitas Odapus Lampung terbentuk sejak tahun 2017 silam, dan pertama kali mengadakan pertemuan sekaligus event pertamanya yaitu Seminar Awam Lupus yang diadakan di Rumah Sakit Natar Medika pada tanggal 13 Mei 2017.

Bertujuan sebagai wadah bagi para orang dalam lupus (odapus) agar dapat sharing, saling menguatkan, dan saling support satu sama lain agar tetap bisa menjadi odapus yang berdaya dan berkarya, Odapus Lampung sudah diikuti oleh lebih dari 185 anggota.

Karena beranggotakan mayoritas perempuan, Santi mengatakan jika Komunitas Odapus Lampung sering kali melakukan kegiatan pemberdayaan.

"Kita sering melakukan kegiatan pemberdayaan, karena rata-rata perempuan, kita adakan kelas-kelas untuk explore bakat yang bertujuan agar teman-teman odapus yang tidak bekerja masih tetap bisa berkarya dan berwirausaha dirumah, misalnya baking class, merajut, menulis, dan lain-lain," ungkapnya.

Selain itu terdapat beberapa kegiatan lain yang telah dilaksanakan oleh Komunitas Odapus Lampung, diantaranya, Melakukan pendampingan terhadap pasien lupus terutama pasien baru, melakukan pertemuan rutin untuk sharing dan silaturahmi, melakukan kunjungan terhadap pasien odapus, dan juga melakukan seminar untuk mensosialisasikan lupus kepada masyarakat. Bahkan, sebelum masa pandemi covid-19, KOL sering kali melaksanakan senam lupus bersama, pengajian rutin, dan juga bakti sosial.

Santi berharap dengan adanya komunitas ini, dapat memberikan manfaat yang banyak kepada odapus yang ada di Lampung, sehingga dapat saling memberikan motivasi, dan bantuan bagi odapus yang bertidak kemampuan dalam hal pengobatan.

"Untuk saat ini sih alhamdulillah kita sudah bekerjasama dengan Prodia. Jadi, dengan menunjukan kartu anggota Odapus Lampung, saat cek lab bisa mendapatkan diskon 10-15%. Saya harap dikedepannya kita bisa bekerjasama dengan instansi-instansi lain sehingga dapat membantu teman-teman untuk mendapatkan pengobatan yang semestinya," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa perbedaan HKI dan Paten dalam Penemuan Bidang Teknologi

  Kita mungkin sudah tidak asing dan sering mendengar kata hak cipta dan hak paten. Meskipun sudah familiar dengan paten dan cipta, masih ba...